Senin, 27 April 2015

Gejala Gelombang



Bismillaahirrahmaanirrahiim..
 Berikut adalah penjabaran singkat mengenai Gejala Gelombang secara umum yang   dapat kita ketahui dengan percobaan tangki riak. gejala gejal gelombang ini dapat muncul jika diberikan suatu keadaan yang dapat memunculkan gejala-gelaja yang dimaksud. ^_^

1.      Pemantulan Gelombang (Refleksi Gelombang)

Untuk mengetahui sifat pemantulan gelombang pada tangki riak dapat diletakkan sebuah sebuah penghalang gelombang. Jika suatu gelombang menabrak suatu penghalang maka gelombang tersebut akan mengalami pemantulan. Contoh pemantulan suatu gelombang adalah gelombang air di kolam yang jika gelombang tersebut menabrak dinding kolam, maka gelombang tersebut terlihat dipantulkan. Begitu pun dengan gelombang bunyi, jika berada dalam sebuah ruangan, gelombang tersebut akan ada yang dipantulkan kembali ke ruangan tersebut.
Jika suatu gelombang merambat dalam sebuah medium, seperti tali, menabrak suatu penghalang maka tidak semua energi dipantulkan, tapi sebagian energi akan diserap oleh penghalang, dan energi yang diserap ini akan diubah menjadi energi panas dan sebagiannya lagi ditransmisikan (diteruskan).
Pada pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan yang menyatakan bahwa:
a.       Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang datar,
b.      Besar sudut gelombang yang datang sama dengan besar sudut gelombang pantul yang dihasilkan.
2.      Pembiasan Gelombang (Refraksi Gelombang)
Untuk mengetahui sifat pembiasan gelombang, kita dapat meletakkan sebuah kaca pada salah satu sisi tangki riak. Pada pembiasan, gelombang yang mengenai bidang batas antara dua medium, sebagian akan dipantulkan dan sebagian lainnya akan diteruskan atau dibiaskan ke medium selanjutnya. Gelombang yang dibiaskan akan mengalami pembelokan arah semula menuju ke garis normal, yang besar sudutnya tergantung dari jenis medium yang dilewatinya. Jenis medium pun akan mempengaruhi perubahan cepat rabat gelombang pada medium itu.
Pada pembiasan berlaku hukum pembiasan yang menyatakan, Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap.
Secara umum




3.      Difraksi Gelombang
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang melewati celah. Fenomena yang terjadi pada suatu gelombang yang melewati penghalang dengan celah kecil. Bila celah yang dilalui cukup maka lenturan tersebut akan jelas terlihat. Namun, bila celah yang dilewatinya cukup lebar maka lenturan gelombang hanya terlihat pada bagian tepinya saja.
Perbedaan difraksi melalui celah yang lebar dan yang sempit dapat dilihat dari gambar berikut:



4.      Interferensi Gelombang


Interferensi gelombang terjadi jika dua gelombang atau lebih merambat dalam medium yang sama dan waktu yang sama dan menghasilkan perpaduan dari gelombang-gelombang tersebut. Interferensi gelombang ada yang sifatnya konstruktif dan destruktif.
Interferensi konstuktif adalah hasil perpaduan gelombang yang saling menguatkan, hal ini dapat terjadi bila dua gelombang memiliki fase yang sama, atau gelombang-gelombang yang interferensi merupakan gelombang yang koheren. Interferensi destruktif adalah hasil perpaduan gelombang yang saling melemahkan atau bisa saja menghilangkan (jika amplitudonya sama), hal ini dapat terjadi jika gelombang-gelombang yang berinterferensi memiliki fase yang berbeda.
Interferensi pada gelombang cahaya akan memperlihatkan pola terang dan pola gelap.
5.      Polarisasi Gelombang
Polarisasi gelombang merupakan peristiwa perubahan arah getar gelombang pada cahaya yang acak menjadi satu arah getar. Polarisasi merupakan sifat yang dimiliki oleh gelombang cahaya yang termasuk gelombang elektromagnetik yang merupakan gelombang transversal. Gelombang yang hanya merambat pada satu bidang dinamakan terpolarisasi linier, sedangkan gelombang yang merambat tidak pada satu bidang dinamakan gelombang tak terpolarisasi.
Sangat mungkin untuk mengubah cahaya tek terpolarisasi menjadi terpolarisasi. Gelombang cahaya yang tak terpolarisasi adalah gelombang cahaya yang getarannya hanya dalam satu bidang, proses untuk mengubahn cahaya tak terpolarisasi menjadi cahaya terpolarisasi dikenal sebagai polarisasi.






DAFTAR PUSTAKA
Astra, I Made dan Hilman Setiawan. 2008. FISIKA Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama
Budiyanto, Joko. 2009. Fisika: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Kemendikbud. 2013. Permendikbud No 69 Tahun 2013 tentang Kurikulum SMA MA
Physics, Carleton. 2008. Physics Lab Demo 14: Ripple Tank. [Online] Tersedia: https://www.youtube.com/watch?v=-8a61G8Hvi0 [16 April 2015]
Silabus Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas XI Kurikulum 2013
Suryahanto. 2009. Fisika: Untuk SMA dan MA Kelas XII.  Jakarta: Pusat Perbukuan
Wafi, Kamal. 2012. Ripple Tank (Snell’s Law). [Online] Tersedia: https://www.youtube.com/watch?v=kKne0XydXVU [16 April 2015]