Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Berikut adalah penjabaran singkat mengenai Gejala Gelombang secara umum yang dapat kita ketahui dengan percobaan tangki riak. gejala gejal gelombang ini dapat muncul jika diberikan suatu keadaan yang dapat memunculkan gejala-gelaja yang dimaksud. ^_^
1.
Pemantulan
Gelombang (Refleksi Gelombang)
Untuk mengetahui sifat pemantulan gelombang pada tangki riak dapat
diletakkan sebuah sebuah penghalang gelombang. Jika suatu gelombang menabrak
suatu penghalang maka gelombang tersebut akan mengalami pemantulan. Contoh pemantulan
suatu gelombang adalah gelombang air di kolam yang jika gelombang tersebut
menabrak dinding kolam, maka gelombang tersebut terlihat dipantulkan. Begitu
pun dengan gelombang bunyi, jika berada dalam sebuah ruangan, gelombang
tersebut akan ada yang dipantulkan kembali ke ruangan tersebut.
Jika
suatu gelombang merambat dalam sebuah medium, seperti tali, menabrak suatu
penghalang maka tidak semua energi dipantulkan, tapi sebagian energi akan
diserap oleh penghalang, dan energi yang diserap ini akan diubah menjadi energi
panas dan sebagiannya lagi ditransmisikan (diteruskan).
Pada
pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan yang menyatakan bahwa:
a.
Gelombang
datang, gelombang pantul, dan garis normal terletak dalam satu bidang datar,
b.
Besar
sudut gelombang yang datang sama dengan besar sudut gelombang pantul yang
dihasilkan.
2.
Pembiasan
Gelombang (Refraksi Gelombang)
Untuk
mengetahui sifat pembiasan gelombang, kita dapat meletakkan sebuah kaca pada
salah satu sisi tangki riak. Pada pembiasan, gelombang yang mengenai bidang
batas antara dua medium, sebagian akan dipantulkan dan sebagian lainnya akan
diteruskan atau dibiaskan ke medium selanjutnya. Gelombang yang dibiaskan akan
mengalami pembelokan arah semula menuju ke garis normal, yang besar sudutnya
tergantung dari jenis medium yang dilewatinya. Jenis medium pun akan
mempengaruhi perubahan cepat rabat gelombang pada medium itu.
Pada
pembiasan berlaku hukum pembiasan yang menyatakan, Perbandingan sinus sudut
datang dan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap.
Secara umum
3.
Difraksi
Gelombang
Difraksi
merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang
melewati celah. Fenomena yang terjadi pada suatu gelombang yang melewati penghalang
dengan celah kecil. Bila celah yang dilalui cukup maka lenturan tersebut akan
jelas terlihat. Namun, bila celah yang dilewatinya cukup lebar maka lenturan
gelombang hanya terlihat pada bagian tepinya saja.
Perbedaan difraksi melalui celah yang
lebar dan yang sempit dapat dilihat dari gambar berikut:
4.
Interferensi Gelombang
Interferensi
gelombang terjadi jika dua gelombang atau lebih merambat dalam medium yang sama
dan waktu yang sama dan menghasilkan perpaduan dari gelombang-gelombang
tersebut. Interferensi gelombang ada yang sifatnya konstruktif dan destruktif.
Interferensi
konstuktif adalah hasil perpaduan gelombang yang saling menguatkan, hal ini
dapat terjadi bila dua gelombang memiliki fase yang sama, atau
gelombang-gelombang yang interferensi merupakan gelombang yang koheren.
Interferensi destruktif adalah hasil perpaduan gelombang yang saling melemahkan
atau bisa saja menghilangkan (jika amplitudonya sama), hal ini dapat terjadi
jika gelombang-gelombang yang berinterferensi memiliki fase yang berbeda.
Interferensi
pada gelombang cahaya akan memperlihatkan pola terang dan pola gelap.
5.
Polarisasi
Gelombang
Polarisasi
gelombang merupakan peristiwa perubahan arah getar gelombang pada cahaya yang
acak menjadi satu arah getar. Polarisasi merupakan sifat yang dimiliki oleh
gelombang cahaya yang termasuk gelombang elektromagnetik yang merupakan
gelombang transversal. Gelombang yang hanya merambat pada satu bidang dinamakan
terpolarisasi linier, sedangkan gelombang yang merambat tidak pada satu bidang
dinamakan gelombang tak terpolarisasi.
Sangat
mungkin untuk mengubah cahaya tek terpolarisasi menjadi terpolarisasi.
Gelombang cahaya yang tak terpolarisasi adalah gelombang cahaya yang getarannya
hanya dalam satu bidang, proses untuk mengubahn cahaya tak terpolarisasi
menjadi cahaya terpolarisasi dikenal sebagai polarisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Astra, I Made dan Hilman Setiawan. 2008. FISIKA Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Piranti Darma
Kalokatama
Budiyanto, Joko. 2009. Fisika: Untuk SMA/MA Kelas XII.
Jakarta: Pusat Perbukuan.
Kemendikbud. 2013. Permendikbud
No 69 Tahun 2013 tentang Kurikulum SMA MA
Physics, Carleton. 2008. Physics Lab Demo 14: Ripple Tank.
[Online] Tersedia: https://www.youtube.com/watch?v=-8a61G8Hvi0 [16 April 2015]
Silabus Mata Pelajaran Fisika SMA Kelas XI Kurikulum 2013
Suryahanto. 2009. Fisika: Untuk SMA dan MA Kelas XII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Wafi, Kamal. 2012. Ripple Tank (Snell’s Law). [Online]
Tersedia: https://www.youtube.com/watch?v=kKne0XydXVU [16 April 2015]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar