Kamis, 31 Desember 2015

Physics Festival 2016: Physics Photography Contest

Hai! Di Physics Festival 2016 bakal ada lomba Physics Photography Contest nih! Berlaku buat kamu siswa SMA sederajat dan Mahasiswa👨👩👦👧
Ayo kirimkan hasil potret terbaik kamu!
more info:
web: physicsfest2016.tk
FB: Physics Festival 2016

Physics Festival 2016: Physics Education Media Contest

Banyak banget faktor yang menunjang tercapainya suatu tujuan pembelajaran nah salah satunya itu media pembelajaran kan. Dan disini kita punya "PEMC (Physics Education Media Contest)" ajang dimana kalian bisa tuangkan ide-ide keren kalian dalam membuat media pembelajaran sederhana. Kalau gitu daftar sekarang juga yuk, cuma sampe tanggal 5 januari 2016 aja yah
more info:
web: physicsfest2016.tl
FB: Physics Festival 2016

Physics Festival 2016: Turnamen Fisika

Ikutan TF yuk! Ajak tim terbaik kamu
more info:
web: physicsfest2016.tk
Facebook: Physics Fetival 2016

Physics Festival 2016: "Physics Comic Competition"

Suka bikin komik? Buruan daftar "Physics Comic Competition" nya yuk
More info: 
web: physicsfest2016.tk
Facebook: Physics Fetival 2016

Physics Fest 2016: LKTI-GT

Buat kamu-kamu siswa SMA dan sederajat yang suka tulis-menulis mending ikutan ini yuk!
Lomba Karya Tulis Ilmiah-Gagasan Tertulis (LKTI-GT)
Punya tema yaitu "Merajut Karya Emas Bersama Fisika untuk Indonesia Mendunia”
Dengan sub-temanya yaitu :
1. Energi
2. Teknologi
3. Lingkungan
4. IPA
5. Fisika Medis
Ajakin juga temen-temen kamu yaa!
Don't miss it guys 😋

more info: physicsfest2016.tk :)

Manfaat Multimedia Pembelajaran Sains

Manfaat multimedia pembelajaran di dalam pembelajaran sains adalah
  1. Memberikan wawasan mengenai fenomena yang tidak dapat disaksikan langsung, seperti fenomena dan objek objek tata surya, fenomena pada iklim dan daerah yang berbeda dengan indonesia, fenomena bencana alama, dll
  2. Memerikan pemahaman mengenai proses suatu fenomena, mengapa bisa terjadi, sebab akibatnya secara real dari video dan grafik maupun dari simulasi dan animasi
  3. Dalam pembelajaran sains, menggunakan multimedia sangat berguna dalam menjelaskan suatu proses yang tidak dalat dieksplore secara langsung karena terkendala dari biaya, waktu, kondisi, ataupun resiko dari eksperimen tersebut.
  4. Dari multimedia pun dapat memberikan kesan bahwa sains itu menyenangkan dan menimbulkan rasa antusias dalam pembelajaran.

Normalnya suatu hal itu dibalik banyaknya manfaat pasti ada juga sisi negatifnya, dari informasi yang saya dapatkan bahwa multimedia tidak memberikan pengalaman langsung peserta didik untuk mengekplore kejadian sains secara real, maka dari itu fungsi masih adanya pendidik adalah untuk tetap memberikan contoh-contoh kecil kejadian real yang dapat mewakilkan penjelasan dari multimedia yang ditampilkan kepada peserta didik, agar peseta didik merasakan bahwa fenomena sains itu nyata. Multimedia yang ditampilkan hanyalah untuk memudahkan peserta didik memahami proses suatu kejadian, ia adalah partner bagi guru, untuk mengefektifkan proses pembelajaran. Perlu juga guru memberikan pemahaman pada siswa bahwa tidak ada kejadian yang benar-benar ideal di alam ini, sajian dalam multimedia yang ditampilkan adalah pendekatannya, agar peserta didik pun mengetahui kondisi real di alam.

Kelebihan dan Kekurangan setiap Media Pembelejaran

1.    Teks
Kelebihan:
a.    Dapat menjadi media untuk menjelaskan suatu peristiwa (berita) atau suatu materi pembelajaran yang terdapat banyak rumus
b.    Dapat memberikan pemahaman yang sama dari teks yang sama dan meminimalisasi terjadinya perbedaan persepsi
c.    Dapat juga sebagai media komunikasi yang singkat
d.    Tidak perlu mengeluarkan biaya yang mahal atau waktu yang lama untuk membuat media informasi atau komunikasi dari media teks
Kekurangan:
a.    Banyak orang jenuh dengan melihat media yang hanya berisikan teks saja
b.    Media teks biasanya hanya bertahan dalam memori jangka pendek sehingga orang akan cepat lupa dengan informasi yang pernah ditangkapnya.
c.    Tidak dapat memberikan persepsi yang sama mengenai emosi yang terkandung dalam media teks yang diberikan narasumber dan penerima informasi.
2.    Audio
Kelebihan:
a.    Lebih menarik perhatian dari pada media teks
b.    Cocok sebagai media pemberian motivasi karena kita dapat mengatur sendiri dan memperkirakan efek suara yang kita buat
c.    Dapat memberikan persepsi yang sama mengenai emosi yang terkandung dari media audio yang diberikan narasumber pada penerima informasi
Kekurangan:
a.    Audio yang kurang baik akan menimbulkan kebisingan bagi orang lain
b.    Memerlukan alat tambahan untuk menyalurkan audio pada penerima informasi agar dapat terdengar lebih jelas
3.    Grafik
Kelebihan:
a.    Dapat menjelaskan berbagai fenomena, peristiwa atau konsep dalam suatu gambar
b.    Penerima informasi dapat mengetahui langsung objek yang sedang dibicarakan
c.    Dapat diingat oleh penerima informasi dalam jangka waktu lama
d.    Dapat menjelakan sesuatu yang abstrak dari teks atau audio
Kekurangan:
a.    Perlu adanya yang membatasi ruang lingkup gambar yang dimaksud adalah untuk menjelaskan apa
b.    Grafik yang berisi hal yang buruk akan diingat dalam jangka waktu lama oleh penerima informasi
4.    Animasi
Kelebihan:
a.    Dapat menjelaskan suatu kronologis peristiwa/fenomena yang sulit untuk disaksikan langsung
b.    Lebih menarik perhatian dari pada hanya media teks, audio atau grafik.
c.    Lebih lama diingat dari pada media teks, audio, atau grafik
d.    Dapat sebagai media pembelajaran mandiri dalam mengetahui penjelaskan suatu konsep, atau cara membuat sesuatu.
Kekurangan:
a.    Meski terlihat real, kejadian dari animasi bukan lah kejadian yang nyata dialami penerima informasi, hanya bbrpa kemungkinan yang terjadi
b.    Tidak mendorong penerima informasi untuk mengeksplore, hanya sebagai penerima informasi saja
5.    Simulasi
Kelebihan:
a.    Penerima informasi dapat mengeksplore sendiri, variabel bebas, kontol dan terikat yang ingin dia ketahui dari aplikasi tersebut.
b.    Dapat menjelaskan suatu kronologis peristiwa/fenomena yang sulit untuk disaksikan langsung
Kekurangan:
a.    Penerima informasi tidak mengalami kejadian secara langsung
6.    Video
Kelebihan:
a.    Dapat sebagai media pembelajaran mandiri dalam mengetahui penjelaskan suatu konsep, atau cara membuat sesuatu.
b.    Kejadian yang diperlihatkan terjadi secara real
Kekurangan:
a.    Penerima informasi tidak dituntut aktif


Bila keenam media ini digabungkan menjadi suatu mutimedia menurut saya akan lebih mengefektifkan dan membuat peserta didik lebih aktif dan lebih memahami suatu pembelajaran. Dengan menggabungkan semua media ini akan memungkinkan semakin lama hasil pembelajaran itu tersimpan dalam memori jangka panjang peserta didik. Namun sebagus apapun multimedia nya yang paling lebih efektif tetap pengalaman langsung peserta didik dalam mengeksplore sendiri materi pembelajaran. Namun menurut saya multimedia sangat diperlukan dalam keadaan kelas yang tidak memungkinkan dilakukannya praktek ekperimen secara langsung baik karena biaya, resiko, dan waktu.

Aplikasi Nuklir pada Bidang Militer

Pemanfaatan Nuklir ini tidak hanya untuk pembangkit listrik yang berguna untuk kehidupan orang banyak, tapi juga mampu untuk menghancurkan kehidupan sebagian manusia. Setelah diketahui bahwa reaksi fisi nuklir mampu menghasilkan energi yang besar, pada bidang militer pun digunakan reaksi nuklir untuk memperkuat persenjataan mereka. Negara-negara yang diakui oleh masyarakat internasional untuk memiliki senjata nuklir disebut The Nuclear Club yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, dan Cina. Aplikasi sejata nuklir yang umum adalah bom nuklir dan rudal nuklir

1.      Bom Nuklir
Prinsip kerja bom nuklir secara sederhana adalah bom peledak nuklir yang dikelilingi oleh peledak konvensional (TNT) yang dirancang sedemikin rupa agar ledakan TNT menghasilkan gelombang kejut

agar bom nuklir yang berbahan dasar peledak konvensional ini bekerja optimal maka perlu disandingkan dengan reaksi fisi. Saat ledakan TNT menghasilkan gelombang kejut, gelombang kejut tersebut akan menekan 239Pu sehingga berada dalam kondisi dimana reaksi fisi dapat membiakan lebih dari 1 neutron. Neutron kemudian dilepas oleh inisiaator untuk meulai reaksi berantai. Proses yang dimaksud diatas terjadi dalam waktu singkat.
Dari sumber yang saya baca disebutkan bahwa jika bom nuklir jenis ini dapat meledak secara optimal, maka untuk kekuatan ledakannya setara dengan 20.000 ton TNT dibutuhkan 10 kg plutonium yang diameternya hanya 10 cm. Hasil ledakannya akan menyebabkan:
Ø  Pada jarak 2 km dari pusat ledakan tekanan akan bertambah sekitar 0,25 atm, yang perubahan ini akan menghancurkan bangunan-bangunan yang terbuat dari kayu dan menerbangkan serpihannya dengan kecepatan 150 km/jam
Ø  Pada jarak 2 km dari pusat ledakan akan terjadi gelombang panas yang dapat membakar kulit dan menyulut api pada benda-benda yang mudah terbakar. Jika terdapat angin besar, perpaduan dengan gelombang panas ini dapat menyebabkan badai api
Ø  Akibat dari radiasi neutron dan sinar gamma adalah dapat menyebabkan leukimia, kanker, dan kerusakan genetik.
2.      Rudal Nuklir Balistik
Rudal balistik merupakan rudal yang terbang dalam ketinggian sub orbit melalui jalur balistik.


Rudal balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur seperti kendaraan darat, pesawat, kapal laut, dan kapal selam. Tahap peluncuran dapat berkisar dari sekian puluh detik sampai beberapa menit, terdiri atas tiga tingkat roket. Setelah berada pada sub orbit ia tidak mendapat dorongan sehingga rudal berada pada tahap terbang bebas. Rudal balistik untuk jangkauan antar benua perlu mencapai ketinggian 1200 km.

Referensi:
Mart, Terry. 2003. Menghancurkan Bom Nuklir dengan Sinar Neutrino dan Proton. Tersedia: [Online] http://staff.fisika.ui.ac.id/tmart/nuklir.html . [16 Desember 2015]
Anonim. ____. Senjata Nuklir. Tersedia: [Online] http://world.kbs.co.kr/indonesian/event/nkorea_nuclear/faq_03.htm . [17 Desember 2015]
Anonim. ____. Rudal Nuklir Balistik. Tersedia: [Online] http://www.apkdriver.com/2013/03/3-rudal-nuklir-balistik-paling.html . [15 Desember 2015]

Prinsip Kerja PLTN

Sama halnya dengan pembangkit listrik tenaga alternatif (air, udara, panas bumi, laut) atau konvensional (bahan bakar fosil), yaitu untuk memutarkan turbin generator sehingga bisa mengahsilkan GGL yang nanti disimpan dalam bentuk arus pada gardu-gardu listrik dan dapat didistribusikan ke masyarakat. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) menggunakan reaksi fisi uranium  yang ditembakkan neutron  sehingga mengalami reaksi berantai yang menimbulkan panas. Panas tersebut digunakan untuk menghasilkan uap air bertekanan tinggi yang kemudia uap tersebut berfungsi untuk menggerakan turbin generator yang dapat menghasilkan listrik.
            Berikut adalah skema PLTN

Proses yang terjadi pada reaktor adalah
Apabila satu neutron tertangkap oleh inti atom U-235, inti atom akan terbelah menjadi 2 atau 3 bagian. Energi yang semula mengikat bagian-bagian tersebut diubah menjadi energi kinetik sehingga mereka bergerak dalam kecepatan tinggi. Karena bagian-bagaian itu berada dalam struktur kristal uranium maka gerakannya akan diperlambat. Dalam proses perlambatan inilah energi kinetik dikonversi menjadi energi panas (energi termal).
Energi termal pembelahan 1 kg U-235 murni sekitar 17 milyar kkal atau setara dengan energi termal yang dihasilkan dari pembakaran 2,4 juta kg (2.400 ton) batubara. Selain bagian-bagian tersebut reaksi pembelahan inti juga menghasilkan 2 atau 3 neutron yang dilepaskan dengan kecepatan 10.000 km/detik. Neutron-neutron ini disebut neutron cepat yang mampu bergerak bebas tanpa dirintangi oleh atom-atom uranium atau atom-atom kelongsongnya. Agar mudah ditangkap oleh inti atom uranium agar menghasilkan reaksi pembelahan, maka kecepatan neutron ini harus diperlambat. Zat yang dapat memperlambat kecepatan neutron disebut moderator.
Panas yang dihasilkan dari reaksi pembelahan didinginkan oleh air yang bertekanan 160 atm dan suhu 300'C secara terus menerus dipompakan ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor. Tidak hanya sebagai pendingin, air ini juga berfungsi sebagai moderator, yaitu medium yang memperlambat neutron. Neutron cepat akan kehilangan energinya selama menumbuk atom-atom hidrogen, setelah kecepatannya turun sampai 2000 m/s atau sama dengan kecepatan molekul gas pada suhu 300'C barulah ia mampu membelah inti atom U-235, neutron yang telah diperlambat ini disebut neutron termal dan menyebabkan teriadinya reaksi berantai.
Reaksi berantai berlangsung dalam waktu singkat dan menghasilkan energi dalam jumalah yang sangat besar. Agar energi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan maka perlu adanya pengendalian reaksi tersebut pada reaktor nuklir. Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan batang kendali yang mempunyai kemampuan menyerap neutron. Batang kendali ini berbahan dasar Boron atau Cadmium yang mempunyai kemampuan untuk menyerap neutron.


Proses pembangkit listrik tenaga nuklir ini tidak menimbulkan polusi asap atau debu yang mengandung logam, atau CO2, SO2, NO2 ke lingkungan. Limbah dari proses ini berupa zat radioaktif yang merupakan elemen bahan bakar dalam bentuk padat, yang selanjutnya akan mengalami pengolahan limbah zat radioaktif sebelum dibuang.

Disamping keuntungan besar yang didapatkan dengan reaksi nuklir yaitu energi yang besar dan tapa polusi udara, terdapat hal lain yang lebih mengerikan bagi kelangsungan hidup manusia disekitar jika terjadi kebocoran pada reaktor nuklir. Kebocoran tersebut dapat menyebabkan ledakan yang mengakibatkan tersebarnya zat radioaktif di lingkungan yang dengan mudah akan disebarkan oleh udara ke tempat lain.

Referensi:
Batan. ____. Pengenalan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Tersedia: [Online] http://www.batan.go.id/kip/documents/PLTN.PDF [17 Desember 2015]
Batan. ____. Pemanfaatan Radiasi Nuklir dan Radioisotop dalam Kehidupan Manusia. Tersedia: [Online] http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/3-1.htm  [17 Desember 2015]

Senter Kocok

LAPORAN PROJECT
FISIKA LINGKUNGAN
 “ENCOK” (SENTER KOCOK)
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Fisika Lingkungan
Dosen: Drs. Agus Danawan, M.Si dan Muhammad Gina Nugraha, S.Pd., M.Fis



 

oleh:
1.
Desi Ratna Ningsih
1300283
2.
Ida Rachmawati
1304275
3.
Invea Nur Mukti Lestari
1303558
4.
Shita Ayu Amalia
1307046
5.
Vringgandanie Gunawan
1301060






DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015


A.    ALAT DAN BAHAN
Dalam pembuatan project ini, alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
           1.      Dioda                                      1 buah
           2.      Kabel double                           1 meter
           3.      Kapasitor (2200 mikroFarad)    1 buah
           4.      Kawat Kumparan                    700 lilitan 
           5.      Lampu LED                            1 buah
           6.      Magnet                                    10 buah
           7.      Paralon (PVC)                         1 buah
           8.      Saklar kecil                              1 buah
           9.      Sendal jepit bekas                   1 buah
          10.  Selotip listrik                           1 buah
          11.  Solder                                      1 buah
          12.  Timah                                      1 meter
          13.  Gunting/Cutter                        1 buah

B.     DASAR TEORI
Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik (GGL) di dalam suatu kumparan apabila adanya perubahan fluks magnetik pada kumparan tersebut, atau apabila kumparan bergerak relatif melintasi medan magnet tersebut. Konsep dari gaya gerak listrik (ggl) pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday. Dia menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, dimana semakin cepat perubahan medan magnet maka ggl yang diinduksi akan semakin besar. Di sisi lain, perubahan ggl tidak sebanding dengan laju perubahan medan magnetik, tetapi sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik.
Fluks magnetik ini berkaitan dengan jumlah garis medan magnet yang lewat melalui luasan yang diketahui. (Paul A.Tipler, 2001: 280). Fluks magnetik yang melalui suatu rangkaian dapat diubah dalam berbagai cara. Arus yang menghasilkan medan magnetik dapat ditingkatkan atau diturunkan, magnet permanen dapat digerakkan keluar masuk rangkaiannya, rangkaiannya sendiri dapat digerakkan mendekati dan menjauhi sumber fluks. Orientasi rangkaiannya dapat diubah atau luasan rangkaian dalam suatu medan magnetik dapat diperbesar atau diperkecil. Dalam kondisi apapun, ggl akan diinduksi dalam rangkaian tersebut yang sama dengan besar perubahan fluks magnetiknya (Paul A.Tipler, 2001: 283).
Berdasarkan hasil penelitiannya, Faraday mengeluarkan pernyataan yang dikenal dengan hukum Faraday yang berbunyi: “gaya gerak listrik (GGL) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar”. Secara matematis hukum Faraday dapat ditulis sebagai berikut:
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan tertentu, maka mengalirlah arus listrik, arus ini dinamakan arus induksi. Arus induksi dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi. Arah ggl induksi dan arus induksi dapat diperoleh dari prinsip Fisika yang dikenal sebagai Hukum Lenz. Hukum Lenz menyatakan bahwa “ggl induksi dan arus induksi memiliki arah sedemikian rupa sehingga melawan muatan yang menghasilkan ggl dan arus induksi tersebut.” (Paul A.Tipler, 2001: 285).

C.    PRINSIP KERJA
Prinsip kerja dari “ENCOK”  atau Senter Kocok ini yaitu dengan menggunakan prinsip Hukum Faraday, dimana besarnya ggl induksi yang terjadi dalam suatu kumparan atau rangkaian berbanding lurus dengan kecepatan perubahan fluks magnet yang dilingkupinya. Magnet digerakkan keluar-masuk kumparan dengan cepat sehingga menghasilkan ggl induksi yang ditimbulkan karena adanya perubahan fluks magnetik.

Ggl induksi yang dihasilkan diteruskan ke dioda, dioda ini berperan agar arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Kemudian dari dioda, arus diteruskan ke kapasitor dan ke lampu yang disusun secara paralel, sehingga saat kocokan magnet pada kumparan berhenti, lampu tidak langsung mati.

D.    CARA PEMBUATAN
Adapun cara atau langkah-langkah dalam pembuatan encok ini adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan PVC sepanjang 8-10 cm.
2.      Membuka kawat pada kumparan dengan hati-hati, jangan sampai ada yang putus.
3.      Melilitkan kawat pada PVC sampai cukup tebal. Kami melilitkan 700 lilitan kawat pada PVC. Panjang kumparan disesuaikan dengan tebal magnet yang digunakan. Menyisakan kedua ujung kawat sedikit panjang untuk menyambungkan rangkaian dengan komponen-komponen listrik lainnya.
4.      Membungkus kumparan pada PVC dengan selotip listrik agar kumparan tidak bergeser.
5.       Menggunting/memotong sendal jepit dalam bentuk lingkaran sebanyak dua buah dengan diameter lebih kecil daripada diameter PVC.
6.      Menutup salah satu ujung PVC dengan sandal jepit, kemudian masukkan magnet ke dalam PVC dan tutup ujung PVC lainnya. Menyelotip kedua ujung agar magnet tetap berada dalam PVC.
7.     
Memasang dioda pada salah satu ujung kawat kumparan. Kemudian memasang rangkaian paralel antara kapasitor dan lampu LED yang disambungkan dengan saklar. Rangkaian paralel tersebut dihubungkan kembali dengan salah satu ujung kumparan yang belum tersambung, agarmen jadi rangkaian tertutup seperti dalam gambar berikut ini:






8.      Menyolder bagian-bagian samabungan agar rangkaian tidak terlepas dengan menggunakan timah.
9.      Menekan saklar kemudian mengocok PVC untuk melihat apakah rangkaian benar atau tidak. Apabila rangkaian benar maka lampu LED akan menyala.


DAFTAR PUSTAKA

Marvelous, Christian. 2013. RBL Fisika TPB ITB 2012 - Senter Kocok (Tanpa Baterai). [Online] Tersedia: https://www.youtube.com/watch?v=nFB6Z3NFgMA&spfreload=10. [03 Agustus 2015]

         Fitriana, Rani. (2013). RBL (RESEARCH BASIC LEARNING) “SENTER KOCOK” [Online]Tersedia: http://ranifitriana.blog.com/2013/05/02/program-studi-institut-teknologi-sumatera/
Tipler, Paul A. (2001). FISIKA Untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta:Erlangga.