1.
BESARAN DAN SATUAN
Besaran
dapat kita definisikan sebagai sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka-angka. Dalam fisika kita mempelajari untuk dapat menyatakan
hubungan antara besaran-besaran fisik, seperti panjang, waktu, massa, suhu,
gaya, dan energi. Maka, kemampuan mendefinisikan besaran tersebut secara tepat
merupakan syarat dalam fisika.
Ada banyak besaran fisis yang saling
bergantung dengan besaran fisis yang lainnya, seperti gaya, momentum, energi,
dan usaha yang dinyatakan dalam besaran pokok (massa, panjang, dan waktu). Pemilihan
satuan standar untuk besaran-besaran pokok menghasilkan suatu system satuan.
Sistem satuan yang digunakan secara universal adalah Sistem Internasional (SI)
Pada
tahun 1971 Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14, berdasarkan
hasil-hasil panitia Internasional dan pertemuan sebelunya, menetapkan tujuh
besaran pokok.
Besaran
|
Satuan
|
Simbol
|
Dimensi
|
Panjang
|
Meter
|
m
|
[L]
|
Massa
|
Kilogram
|
kg
|
[M]
|
Maktu
|
Sekon
|
s
|
[T]
|
Arus listrik
|
Ampere
|
A
|
[I]
|
Temperatur termodinamik
|
Kelvin
|
K
|
|
Jumlah zat
|
Mole
|
mol
|
[N]
|
Intensitas Cahaya
|
Candela
|
cd
|
[J]
|
Seringkali
kita menjumpai besaran-besaran yang sangat besar atau sangat kecil dalam
menyatakan besaran fisis. Agar lebih sederhana, Konferensi Umum mengenai Berat
dan Ukuran ke-14 menganjurkan penggunaan awalan-awalan SI.
Faktor
|
Awalan
|
Simbol
|
Faktor
|
Awalan
|
Simbol
|
101
|
Deka (deca)
|
da
|
10-1
|
Desi (deci)
|
d
|
102
|
Hekto (hecto)
|
h
|
10-2
|
Senti (centi)
|
c
|
103
|
Kilo
|
k
|
10-3
|
Mili (milli)
|
m
|
106
|
Mega
|
M
|
10-6
|
Mikro (micro)
|
|
109
|
Giga
|
G
|
10-9
|
Nao
|
n
|
1012
|
Tera
|
T
|
10-12
|
Piko (pico)
|
p
|
1015
|
Peta
|
P
|
10-15
|
Femto
|
f
|
1018
|
Eksa (exa)
|
E
|
10-18
|
atto
|
a
|
a. Standar untuk panjang
Standar
panjang internasional yang pertama adalah sebuah batang yang terbuat dari suasa
platinum-iridium disebut mter standar, disimpan di the International Bureau of
Weights and Measures. Panjang satu meter didefinisikan sebagai jarak antara dua
garishalus yang diguratkan pada keeping emas dekat ujung-ujung batang pada suhu
0o C.
Pada
tahun 1828 J. Babinet menyarankan agar panjang gelombang cahaya digunakan
sebagai standar untuk panjang. Perbandingan panjang dengan menggunakan
gelombang cahaya memungkinkan diperoleh ketelitian sampai seper-109.pada
tahun 1960 ditetapkan panjang gelombang isotope Kr86 sebagai standar
atomik untuk panjang. Dengan menngunakan gelombang cahaya kita dapat mengetahui
jari-jari bumi, matahari, atom hidrogen, elektron, dll.
b. Standar untuk massa
Standar
SI untuk massa adalah sebuah silinder platinum-iridium yang mempunyai diameter
dan tinggi yang sama, yaitu 39 mm. Silinder ini disimpan di Lembaga Berat dan
Ukuran Internasional, berdasarkan perjanjian internasional disebut sebagai
massa sebesar satu kilogram.
c. Standar untuk waktu
Standar
waktu yang sampai sekarang masih dipakai, definisi satu detik adalah 1/86.400
hari. Waktu yang didasarkan atas rotasi bumi disebut waktu universal. Waktu
universal diukur berdasarkan pengamatan astronomi yang dilakukan selama
beberapa minggu, sehingga membutuhkan jam bumi yang baik. Jam Kristal kwarsa
yang didasarkan atas getaran berkala terus menerus, dari Kristal kwarsa
dapat dipakai sebagai standar waktu
sekunder yang baik. Jam ini dapat
mencatat waktu selama setahun dengan penyimpangan 0,02 detik.
Pada
tahun 1967, detik yang didasarkan atas jam cesium diterima sebagai standar
internasional. Detik tersebut didefinisikansebagai 9 192 631 770 kali perioda
transisi Cs133 . hal ini meningkatkab ketelitian pengukuran waktu
menjadi seper-1012 lebih baik sekitar 103 kali dari pada ketelitian
metoda astronomi.
2.
VEKTOR
A. Vektor dan Skalar
Vektor
adalah besaran-besaran yang memiliki besar dan arah dan memenuhi aturan-aturan
penjumlahan tertentu. Besaran-besaran fisis yang merupakan vektor adalah gaya,
kecepatan, percepatan, gravitasi, medan magnet, dan medan listrik.
Scalar
adalah besaran yang dapat dinyatakan secata tepat dengan sebuah bilangan dan
satuannya saja. Besaran fisis yang merupakan scalar adalah massa, suhu,
panjang, dan energi.
B. Penjumlahan vektor, metoda geometris
Aturan yang harus diikuti dalam menjumlahkan vektok secara geometris
adalah
1. Pada diagram yang disediakan
skalanya, letakkan vektor pergeseran a, kemudian gambarkan vektor pergeseran b
dengan panggalnya terletak diujung vektor a
2. Tarik garis dari pangkal
a sampai ujung vektor b, itulah yang menyatakan vektor hasil penjumlahn r.
Dalam
vektor berlaku dua sifat penting dalam penjumlahan vektor:
a. Komutatif
a+b=b+a
b. Asosiatif
d+(e+f)=(d+e)+f
C. Penguraian dan penjumlahan vektor,
metoda analitik
Cara
lain untuk menjumlahkan vektor adalah dengan metoda analitik, termasuk
penguraian vektor ke dalam komponen-komponennya dalam suatu system koordiat
tertentu.
Komponen
ax dan ay dapat diperoleh dari:
D. Perkalian dengan vektor
Ada
tiga macam operasi perkalian dengan vektor:
1. Perkalian antar vektor dengan skalar
2. Perkalian antara dua vektor dengan hasil
skalar
3. Perkalian antara dua vektor dengan hasil
vektor lain.
Adapun
arah dari vektor yang dihasilkan tegak lurus dengan bidang yang dibentuk oleh
vektor a dan vektor b sesuai dengan arah ibujari tangan kanan jika ujung vektor
a diputar menuju ujung vektor b.
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, D.
& Resnick, Robert. 1996. Fisika Jilid
1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Setiawan,
Hilman. 2004. Fisika SMA Kelas 1.
Jakarta: Piranti
Tripler.
Fisika untuk Sains dan Teknik.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar